November 27, 2010

Agnes Monica di Red Carpet American Music Awards 2010

Mungkin agak telat untuk membahas ini. Tapi gue punya alasan kenapa gue menunda hampir seminggu cuma buat nulis ini. Gue pengen dapet data-data yang lebih banyak dan konkrit aja mengenai topik ini. Jadi tulisannya gak akan jadi dangkal-dangkal banget gitu. :P

Okay, maybe I should start with what is American Music Awards. American Music Awards (AMAs) adalah sebuah acara penghargaan musik yang diadakan setahun sekali di Amerika. Begitu juga dengan Grammy Awards. Lalu bedanya? Bedanya adalah orang yang menjadi "juri"nya. Yang menilai apakah seorang musisi bisa mendapatkan Grammy Awards atau tidak, itu semua tergantung pada tim penilai. Jadi Grammy Awards punya semacam juri-juri khusus yang memang kompeten dalam dunia musik. Nah, jadi yang menang Grammy Awards itu adalah musisi-musisi yang memang udah dipilih sama si juri-juri khusus tersebut. Get it? Kalo AMAs "juri"nya adalah kita semua, music buyers/consumers. Semua penikmat musik boleh ikutan pollingnya untuk menentukan artis mana yang akan mendapatkan AMAs tersebut. Sederhananya, Grammy Awards adalah penghargaan unuk quality dan AMAs untuk popularity. Lebih prestigious yang mana? Karena menurut gue ini menyangkut dunia entertainment (haha), kualitas dan popularitas itu sesuatu yang belum tentu ada dalam satu artis yang sama. Dan gak ada salahnya kalo artis A lebih berkualitas dari artis B, tapi artis B lebih populer dari artis A. Namanya juga dunia hiburan, yang penting menghibur, iya kan? Jadi quality dan popularity punya tingkat prestige-nya masing-masing dan gak bisa dibandingkan.

Nah si Agnes Monica ini pada tanggal 21 November 2010 kemarin didaulat (ceileh bahasa gue) untuk menjadi salah satu international co-hosts buat acara Red Carpet-nya AMAs 2010. Jadi panitia AMAs 2010 ingin AMAs tahun ini lebih international. Sebenernya gue juga bingung, lah orang selama ini juga AMAs ditayangin dimana-mana kan? Tapi mungkin tahun ini panitia AMAs pengen AMAs lebih menyentuh pemirsa internasionalnya dengan para non-american co-hosts yang diperbolehkan menggunakan bahasanya sendiri saat meliput acara Red Carpet-nya. Yang agak disayangkan, panitia AMAs mungkin, sekali lagi mungkin, sedikit mengubah rencana awal mereka dimana para co-hosts ini akan mewawancarai para selebriti yang lewat di karpet merah tersebut seperti yang diberitakan oleh Agnes sendiri lewat account twitternya. Pada kenyataannya, para co-hosts ini hanya berdiri di atas karpet merah, meliput dan memberitakan apa yang sedang terjadi, tapi tidak satupun artis yang mereka wawancarai. Tapiii, abis itu Agnes Monica dan Christian Chavez diwawancarai sama beberapa media di sana, termasuk Perez Hilton! Bukan, bukan Paris Hilton. Yang gak tau apa itu Perez Hilton, googlelah. Here's the videos.




Dia juga menyanyi di acara pre-show AMAs. Agnes berduet dengan penyanyi Christian Chavez, sesama co-host, dari Amerika Latin. Mereka menyanyikan lagunya Christian Chavez yang berjudul En Donde Estas dalam tiga bahasa yaitu Spanyol, Indonesia, dan Inggris, sehingga menjadi En Donde Estas/Kau Dimana/Where Did You Go. Lirik Bahasa Indonesianya ditulis Agnes sendiri dan lirik Bahasa Inggrisnya ditulis bersama-sama dengan Christian Chavez. Acaranya sendiri memang gak heboh-heboh banget. It was a pre-show anyway. Tapi gakpapa, they both sang great there. I really like the song. And here's another video.



Penampilan yang sangat sederhana tapi sangat bersahaja. Agnes menyanyi memang tidak perlu diragukan lagi. But the red carpet appearance...she needed to be more relaxed. :( Agnes memang terlihat sedikit grogi berada di karpet merah dan meliput acara tersebut. Jawaban dan kalimat-kalimatnya terdengar agak kurang berbobot. Berulang kali dia mengatakan "I'm so exicted!" "Are you excited?!". Oh yes Agnes, I'm so excited. Bahkan gue yang cuma di rumah aja excited banget. Tapi ini nih yang mengundang banyak komentar-komentar pedas dari orang-orang di Indonesia. Gue dapet ini dari baca-baca komentar-komentar di artikel-artikel di internet yang menyangkut topik ini. Ada yang bilang Agnes "cuma" jadi co-host lah.. Agnes lebay lah.. Terlalu gembar-gemborlah.. Inilah.. itulah.. Agnes Cinalah..Kristenlah.. Astaga.. Wahai orang-orang rasis, prejudis, dan diskriminatif, ke laut aja deh lo. Peduli amat mo Agnes keturunan Cina kek, Zimbabwe kek, Jawa, Padang, Irian, Hindu, Islam, Buddha, apa kek, dia tetep warga negara Indonesia. Sirik aje lo. Haha.

Okay, I'm a fan of her. Tapi gue nulis ini berusaha untuk seobjektif mungkin dan mengesampingkan ke-fan-an gue. Tapi tetep aja gue merasa ini sebuah prestasi yang cukup membanggakan. Fyi, Agnes sendiri bisa berada disitu bukan yang dia ngemis-ngemis ke panitia AMAs. She was invited. Panitia AMAs sendiri yang "menemukan" Agnes Monica, riset penampilan-penampilan Agnes dari Youtube, dan pada akhirnya mendapat nomer telepon management-nya Agnes, and the rest is history. Kedua, gue gak berani loh bilang dia "cuma" jadi co-host. Karena gue sadar untuk (cuma) jadi co-host itu butuh level prestasi tertentu di dunia hiburan di negaranya masing-masing. Dan gue gak punya (atau mungkin belum punya) prestasi semacam itu. Dan gue yakin orang-orang yang merendahkan dia juga belum tentu punya level prestasi seperti Agnes. Ketiga, buat yang bilang ini lebay dan terlalu digembar-gemborin sama Agnes, hmm, gue rasa nggak. Tau gak kenapa? Karena yang gembar-gemborin bukan Agnes, tapi media. Iya infotainment dan kawan-kawannya itulah. Orang Agnesnya sendiri juga ngetweet dan ngumumin kalo dia akan jadi co-host Red Carpet AMAs pas dia emang udah mo berangkat ke LA untuk pengunguman nominasinya. Sebelum itu? Gak ada gembar-gembor apa-apa. Pas Agnesnya balik ke Indonesia abis acara itu, wartawan-wartawan udah heboh nungguin di bandara. Agnes diwawancarai, dan dia menjawab apa yang ditanyakan sama wartawan. Itu aja kan? Bukan dia yang ngundang wartawan untuk nanya-nanyain dia juga. Ini jelas hasil kerja keras dia selama ini. Ini orang-orang logika suka gak dipake sih.

Memang ini belum bisa sepenuhnya dibilang go international seperti misalnya Lady Gaga atau Justin Bieber dikenal di seluruh dunia. But at least she's not doing nothing. Slowly but sure, she starts to show herself in the international music industry. Dan gue juga curiga nih, si lagu En Donde Estas/Kau Dimana/Where Did You Go ini akan dijadikan duet single sama Agnes Monica dan Christian Chavez. Karena beberapa hari belakangan ini Agnes ngetweet bahwa dia lagi di studio, masih di Amerika, working on something. Malah kalo gak salah dia juga pernah ngetweet lagi di studio sama Christian Chavez. Mencurigakan kan!? I'm so anticipating this single! I mean, it'll be a great single. Why? Karena lagu ini 3 bahasa. Artinya. lagu ini pasarnya 3: Spanish-speaking countries, English-speaking countries, sama Indonesia! Berarti pasar single ini bisa mencakup Amerika Latin (Meksiko, Brazil, Chile, dll), Eropa (Spanyol, Inggris, dan negara-negara Eropa lain yang berbahasa Spanyol dan Inggris), dan Asia (Indonesia, Malaysia, dll). Kalopun ternyata lagu ini cuma akan dirilis Spanish/English, gak masalah menurut gue. Pasar Asia masih bisa menerima lagu Spanish/English. No Me Ames-nya JLo sama Marc Anthony aja masih bisa kita terima kan? ;) Asal tau aja, Lady Gaga juga tadinya gak seterkenal sekarang. Dia tadinya cuma artis kacangan yang bahkan pernah didrop sama label pertamanya di awal karir dia padahal baru 3 bulan dikontrak. Menurut gue penampilan world premiere Agnes Monica di pre-show AMAs sudah merupakan awal yang cukup baik buat dia go international. Malahan simple premiere kayak gini lebih efektif dan menguntungkan kalo dilihat dari segi bisnisnya. Ini jadi semacam teaser debut. Management Agnes jadi bisa membaca pasarnya dulu setelah penampilan tersebut. Dan jelas teaser debut ini lebih cost-friendly karena menumpang acara lain, dan bukan sekedar acara, ini AMAs. Oke, itulah sedikit intermezzo dari sudut pandang bisnis gue. Ya maklumlah kuliahnya bisnis manajemen. :P

Lanjut. Ada yang bilang Agnes Monica baru ikut acara ginian aja belagu. Gini deh, misalnya lo selama ini juara kelas. Terus lo dipilih sama Menteri Pendidikan untuk mewakili sekolah lo atau bahkan mewakili sekolah-sekolah sepropinsi lo untuk menghadiri seminar pendidikan khusus yang dipimpin oleh pemimpinnya UNESCO. Terus seminarnya di Jepang misalnya. Lo tau lo ditawarkan kesempatan tersebut. Bukan lo yang nyari-nyari. Memang "cuma" menghadiri seminarnya doang. Tapi terus lo gak mau gitu? Terus kepala sekolah plus guru-guru lo heboh, ngumpulin anak-anak di aula untuk mengumumkan kegiatan lo tersebut, walaupun lonya emang excited tapi gak seheboh kepala sekolah dan guru-guru lo. Terus pas lo akhirnya pergi kesana, ada temen-temen lo yang bilang "Ah, dia kan cuma menghadiri seminarnya doang, bukan salah satu pembawa materi di seminarnya kan." Terus lo dibilang anaknya belagu, padahal mereka gak kenal deket sama lo. Apa yang lo pikir tentang mereka? Mereka emang cuma sirik doang. Kurang lebih gitu kali ya yang dirasakan sama Agnes Monica sekarang. Mungkin gue agak sotoy, tapi ini masuk akal. Justru menurut gue, kita belagu kalo kita gak menggunakan bakat/talenta kita dan gak mengambil kesempatan yang sudah Tuhan berikan sama kita. Kalo kita gak kayak gitu, sekarang siapa yang belagu? Sama Tuhan lagi belagunya. Dan menurut gue lagi, lebih belagu orang yang gak punya prestasi apa-apa tapi berani merendahkan orang lain yang jelas-jelas jauh lebih berprestasi dari dia. Masuk akal kan? Coba pikir deh.

Untuk yang ngefans ataupun yang netral-netral aja, mari kita hargai dan dukung usaha anak bangsa ini. Sekecil apapun kontribusi Agnes di AMAs, dia bawa nama Indonesia di sana. :) Dan kalopun mo kasih kritik, kritiklah dia tanpa merendahkan, seperti yang gue lakukan di paragraf 5 post ini. Mari doakan bersama semoga suatu saat, mungkin tahun depan, Agnes Monica bisa berada di red carpet AMAs lagi, namun bukan sebagai co-host tapi sebagai artis yang memang diundang karena masuk nominasi. Amin. And to the haters, mendingan mulai sekarang lo bekerja keras untuk berprestasi di skala nasional, terus internasional, terkenal seluruh dunia seperti Michael Jackson, kalahin Agnes Monica, baru deh abis itu lo layak merendahkan dia. Good luck! Haha.




rtd.

November 17, 2010

Dunia Hibur(an)

Pertama-tama, mungkin kalian sudah menyadari dan bertanya-tanya mengapa header blog ini gue ganti lagi. Abisnyaaaa...waktu itu gue coba buka blog ini bukan di komputer gue, tapi di komputer kelas di kampus. Eeeh, tiba-tiba si warna salmon yang gue bangga-banggakan di post sebelumnya menjadi warna shocking pink. And yes it was very shocking! Gimana nggak? Gue udah desain sehati-hati mungkin supaya gak jadi warna pink, eh dia malah pink kejut di komputer sono. Haiih.. Ya, jadi itulah alasan kenapa gue ganti lagi headernya, untuk meminimalisir warna salmon yang bisa jadi pink kejut di komputer-komputer tertentu yang mungkin settingan warnanya beda. Sekian pembuka postingan kali ini. Lets get down to business.. Haha gaya abis.

"Yaah, itu sudah resiko ya kalo kita masuk ke dunia entertain..." nih nih, yang gini-gini nih yang bikin gue gemes. Banyak abis artis-artis yang mengucapkan frase ini di tipi-tipi. Gue sangat penasaran siapa yang pertama menyebut frase ini di kalangan artis? Gue sih curiganya artis berinisial DP. Paling nggak, kalo dia bukan yang pertama banget, dia termasuk yang sering menyebut 'dunia entertain'. Itu karena gue boleh dibilang lumayan sering mengamati infotainment. Memprihatinkan. Haha.

Sebelum lanjut, skali lagi, jika Anda merasa gue sotoy, sok pinter, dan sok peduli alias kepo sama hal-hal ginian, silahkan baca postingan-postingan gue sebelumnya. Gue sudah sering membahas kenapa gue care sama hal-hal kecil kayak gini. Hahaha.

Naaah, apakah benar frase 'dunia entertain'? Sebenernya sih kalo emang bener ngapain juga gue bahas. :P Demi ilmu pengetahuan, frase tersebut salah. Kenapa? Gini deh, 'dunia entertain' yang dimaksud pasti adalah 'dunia hiburan' bukan? Seperti yang kita ketahui, kata 'hiburan' mempunyai kata dasar 'hibur' yang diberi akhiran '-an'. Akhiran '-an' diberikan pada kata dasar 'hibur' untuk mengubah arti dan bentuk 'hibur' menjadi sebuah kata benda, yaitu 'hiburan'. Okay, sampai disini gue harap semua setuju. Begitu juga dengan Bahasa Inggris. 'dunia hiburan' seharusnya menjadi 'entertainment world'. Kenapa? Karena 'entertainment' kata dasarnya adalah 'entertain' dan dia diberi akhiran '-ment' untuk mengubah arti dan bentuk dari 'entertain' menjadi sebuah kata benda, yaitu 'entertainment'. Kalo kita meninggalkan imbuhan '-ment' ini, maka rasanya akan sangat aneh. Coba, apa Bahasa Inggrisnya "Hiburan yang sangat menarik!"? Pasti "A very interesting entertainment!" kan? Bukan "A very interesting entertain!". Kalo gue salah, berarti selama ini yang kita nonton itu 'infotain' bukan 'infotainment' dong? Gitu? Sekarang  kalo kita minta dihibur, kita akan bilang 'Hibur aku!' atau 'Entertain me!' kan? Jadi kalo 'dunia entertain' berarti 'dunia hibur' dong? Kan gak mungkin. By the way, contohnya agak-agak ya..hibur aku.. Haha. Nah kalo udah kayak gini, keliatan banget kan salahnya.

Maka dari itu saudara-saudara, dengan penuh rasa hormat dan sama sekali tidak bermaksud menggurui, saya ingin memberitahukan jika mungkin Anda belum tahu, bahwa frase 'dunia entertain' itu tidak benar. Yang benar 'dunia entertainment'. Itu juga masih ada beberapa orang yang mendebatkan agar tidak seharusnya mencampur Bahasa Inggris dan Indonesia. Mereka beranggapan bahwa jika ingin mengutarakan pendapat dalam Bahasa Inggris, utarakanlah sepenuhnya dalam Bahasa Inggris. Begitu juga sebaliknya. Tetapi bagi gue sendiri sih, itu gak masalah, selama artinya tidak berubah, ya boleh-boleh saja. :)

Gue harap postingan kali ini berguna, dan memberi sedikit hiburan tentunya. Haha. Peace out!




rtd.