Januari 02, 2010

Kebebasan?

Yak. Tahun 2010 sudah dataang.. And here it is: my first post in 2010! Tapi post ini bukan tentang full flashback 2009 ataupun resolusi 2010. Ntar aja deh yang itu.. yg ini dulu ya.. hehe.

Sip. Jadi gini, tgl 24 Desember 2009 kemarin, seperti tahun-tahun sebelumnya, gw dan keluarga pergi gereja untuk ibadah malam Natal. Ibadah berlangsung seperti ibadah malam Natal lainnya. Jemaat gereja gw beribadah "numpang" di gedung gereja orang, karna gedung gereja gw sedang dalam pembangunan. Pas pulang, lewatlah gw dan keluarga di lokasi anah gereja gw yang lagi dibangun. Dan bokap gw cerita kalo pembangunan gedung gereja gw disuruh pause sementara sama Pak Lurah setempat. Pas gw tanya kenapa, jawabannya membuat gw agak sedih. Ternyata seminggu sebelum malam Natal itu ada gereja Katolik (yang juga lagi dibangun) yang dibakar bedengnya. Itu loh, rumah-rumahan kayu buat si mas-mas pekerja tinggal dan beristirahat. Disini gw ga usah nyebut nama ormasnya dan nama daerah tempat gereja Katolik itu. :) Yang jelas ormas ini memaksa gereja tersebut untuk dihentikan pembangunannya dengan cara mereka sendiri. Masuk TV kah? Gw rasa nggak. Gw gak tau apakah gereja tersebut gak punya ijin bangunan rumah ibadah. Tapi kalopun gak punya, apakah itu wewenang mereka untuk menindak pihak gereja tersebut? Jika iya, dengan alasan apapun, haruskah se-anarkis itu? Kenapa gak lapor pihak berwajib aja kalo emang gereja Katolik yang itu gak punya ijin? Hmm. Sungguh.. tidak ada rasa marah sedikit pun saat gw menulis post ini. Santaiii.. tapi bingung aja.. hehe.

Sebenernya Pak Lurah punya alasan yang cukup kuat nyuruh pembangunan gedung gereja gw di-pause. Gosipnya malah ada gerakan mo bakar-bakar gereja di kota gw sampe tahun baru. Yakalee.. Soalnya udah beberapa bulan ini salah satu golongan dari warga setempat, dengan mengatasnamakan golongan mereka, menolak didirikannya gedung gereja gw. Pake pasang spanduk loh mereka. "kami warga xxxxx di tempat ini menolak didirikannya gereja ilegal blablabla" (xxxxx itu nama golongan mereka) Double-sided lagi spanduknya! Niat banget kan? Hahaha. Ya, jadi mereka menganggap gereja gw ilegal. Padahal ya, ada loh surat ijin bangunannya. Suer dah ada. Ada banget. Walikota juga tau ini gereja lagi dibangun. Hahaha.

Perjuangan panitia pembangunan gereja gw tuh ga gampang loh. Kita berkali-kali pindah lokasi pembangunan cuma karena ditolak warga dan ditolak warga. Udah gitu dapet ijin dari pemerintahnya lamaaaaaaaaaaa banget. Skalinya dapet, eh ditolak lagi. You know how long do we spend time looking for a place to pray? Belasan tahun. Ya. Belasan tahun cuma untuk cari lokasi tempat kami akan beribadah nanti. Tapi seperti ajaran agama gw, kita harus bersukacita dalam segala hal, karena rencana Tuhan itu indah.. jadi santaii.. :)

Temen gw pernah ada yang bilang, "Gereja tuh banyak tauk..". Gw bilang, "Ah, masa?.". Dia bilang lagi, "Banyak tauuuk.. disini ada.. ntar kesana dikit..adaa.". Tapi gini deh logikanya, kalo emang gereja tuh banyak, kenapa tiap hari Minggu harus dibikin dua sampai tiga kali kebaktian? Dan kenapa setiap kebaktian selalu penuh dan bikin macet jalan? Berarti memang banyak kan orang yang mau beribadah?

Skali lagi, sesantai itu loh gw nulis post ini. :) Lagian dalam post ini gw tidak menyebutkan nama ormas apapun atau golongan apapun kan? Hehe. Bahkan nama gereja gw juga gak gw sebut. Jadii..amaaan.. ;) Gw cuma sedikit mempertanyakan dimana kebebasan beragama yang katanya diatur dalam UU yang gw pelajari waktu SD di pelajaran PPKn? Gw sangat berduka cita atas meninggalnya Gus Dur, tokoh Islam yang sangat kuat tetapi mau memperjuangkan pluralisme. Beliau pernah bilang bahwa semua warga negara apapun latar belakangnya mempunyai hak yang sama. Gw harap di tahun 2010 ini dan seterusnya perjuangan beliau dapat dilanjutkan sama siapapun itu, termasuk kita. :)


[020110.0328.timothy]

1 komentar:

Gracia mengatakan...

Hmm, gereja gw yang dulu juga gitu do,susah banget dapat ijinnya. Setelah dibangun juga banyak orang yang protes. Katanya kalau kebaktian ribut. Padahal gara-gara gereja itu dibangun, orang-orang setempat banyak dapat layanan kesehatan dan disediakan les dan pendidikan gratis. Sampai bikin tk juga.
But I guess this is what happens when you live in a country that doesn't have the same view or religion as you do by majority.
The same goes for other religions in, let's say, America.