Desember 17, 2010

INA atau IDN?

Bagi gue Bepe lebih keren daripada Irfan Bachdim. Haha.

Ini simple sih, cuma menyangkut kode negara mana yang bener untuk merepresentasikan Indonesia: 'INA' atau 'IDN'. Semua berawal dari euphoria masyarakat Indonesia tentang Timnas sepakbola kita yang lagi berlaga di ajang AFF Cup 2010. Pertandingan terakhir sebelum gue menulis ini adalah leg pertama Indonesia Vs Filipina. Secara di Twitter pasti heboh kalo Timnas Indonesia lagi main, maka gue pun dengan semangatnya menonton di TV dan online Twitter secara bersamaan. Terus ada beberapa temen gue yang ngetweet gini pas Gonzales ngegolin "INA-FIL 1-0!!". Sontak gue terperangah (hahaha bahasa gue...). Gimana nggak? Jelas-jelas di pojok kanan atas layar TV kan ada tulisannya 'IDN'. Kok bisa-bisanya nulis 'INA'? Hahaha. Gue memang perfeksionis di hal-hal kecil kayak gini. Sorry if you find this annoying. :P Tapi gue inget juga, beberapa tahun lalu di acara kejuaraan-kejuaraan olahraga internasional, nama Indonesia memang disingkat jadi 'INA', tapi beberapa tahun belakangan udah jadi 'IDN'. Itu sih seinget gue. Maka gue langsung tweet, "Indonesia is no longer INA..it's IDN now people.. it's been changed several years ago waktu sea games apa olimpiade gitu.. gw lupa.. :P" Tetapi akibat ikut debating club waktu SMA, gue jadi selalu meragukan statement yang tanpa pembuktian atau alasan yang jelas, walaupun itu statement gue sendiri. -__-" Secara 'seinget gue' gak bisa dijadikan pembuktian yang cukup kuat, maka gue mengadakan research kecil-kecilan melalui Google tentu saja. Dan ternyata gue salah dan benar pada waktu yang bersamaan. Haha. Bagaimana bisa?

Begini.. Ternyata (singkatnya) untuk semua pertandingan resmi di bawah FIFA (termasuk AFF Cup ini) kode yang digunakan untuk Indonesia adalah 'IDN'. Dan kode 'INA' digunakan pada semua pertandingan yang diadakan di luar FIFA.

Itu singkatnya. Untuk lebih lengkapnya, ternyata ada 3 jenis kode yang dibuat oleh 3 institusi (bener gak yah terminologinya 'institusi'?) yang berbeda untuk merepresentasikan negara-negara di dunia. Yang pertama adalah kode negara yang dibuat International Olympic Committee (IOC). IOC ini adalah yang menggunakan kode negara 'INA' untuk Indonesia. Yang kedua adalah kode negara yang dibuat oleh Fédération Internationale de Football Association (FIFA). Seperti penjelasan di atas FIFA menggunakan kode negara 'IDN' untuk Indonesia. Dan yang satu lagi adalah kode negara yang dibuat oleh International Organization for Standardization (ISO). ISO ini memang tugasnya memberi 'standar-standar' untuk banyak hal di dunia, termasuk kode huruf negara. ISO memakai 'IDN' untuk merepresentasikan Indonesia. ISO pun unik, dia  menetapkan 3 jenis kode negara: kode 2 huruf, kode 3 huruf, dan kode angka. Untuk kode 2 huruf Indonesia adalah 'ID', yang 3 huruf 'IDN', dan yang angka adalah '360'. Kode 2 huruf ini adalah yang biasa dipakai pada domain internet. Taulaaah...dotkodotaidi itu loh.. Hehe.

Sebenernya gak semua negara mempunyai kode yang berbeda antara versi IOC, FIFA, dan ISO. Seperti Australia misalnya, tiga-tiganya kodenya 'AUS'. Jerman beda lagi. Kode negara IOC dan FIFA untuk Jerman adalah 'GER' (mengacu pada Germany), dan versi ISO adalah 'DEU' (mengacu pada nama asli Jerman yaitu Deutschland). Untuk perbedaan kode negara IOC, FIFA, dan ISO, daftar lengkapnya bisa dilihat disini.

Tiga-tiganya benar, yang berbeda hanyalah penempatan dan penggunaannya. Seperti yang udah gue jelasin di atas, untuk pertandingan di bawah FIFA, maka kode negara oleh FIFA lah yang digunakan. Untuk pertandingan di bawah IOC, maka kode negara IOC yang digunakan. Sedangkan kode negara ISO biasanya digunakan untuk hal-hal lain yang lebih 'resmi', karena standar ISO itu adalah standar resmi yang diakui dunia. Sehingga (seharusnya) menjadikan 'IDN' lebih common daripada 'INA'.

Jelas sekarang, 'INA' maupun 'IDN', dua-duanya sama-sama benar, tergantung penggunaannya. Tapi hidup Indonesia lah pokoknya! Dan berhubung tulisan gue ini berdasarkan AFF Cup 2010, maka gunakanlah 'IDN' dalam tweet-tweet Anda sekalian saat nonton AFF Cup. Hahaha. I hope that was helpful! ;)




rtd.

November 27, 2010

Agnes Monica di Red Carpet American Music Awards 2010

Mungkin agak telat untuk membahas ini. Tapi gue punya alasan kenapa gue menunda hampir seminggu cuma buat nulis ini. Gue pengen dapet data-data yang lebih banyak dan konkrit aja mengenai topik ini. Jadi tulisannya gak akan jadi dangkal-dangkal banget gitu. :P

Okay, maybe I should start with what is American Music Awards. American Music Awards (AMAs) adalah sebuah acara penghargaan musik yang diadakan setahun sekali di Amerika. Begitu juga dengan Grammy Awards. Lalu bedanya? Bedanya adalah orang yang menjadi "juri"nya. Yang menilai apakah seorang musisi bisa mendapatkan Grammy Awards atau tidak, itu semua tergantung pada tim penilai. Jadi Grammy Awards punya semacam juri-juri khusus yang memang kompeten dalam dunia musik. Nah, jadi yang menang Grammy Awards itu adalah musisi-musisi yang memang udah dipilih sama si juri-juri khusus tersebut. Get it? Kalo AMAs "juri"nya adalah kita semua, music buyers/consumers. Semua penikmat musik boleh ikutan pollingnya untuk menentukan artis mana yang akan mendapatkan AMAs tersebut. Sederhananya, Grammy Awards adalah penghargaan unuk quality dan AMAs untuk popularity. Lebih prestigious yang mana? Karena menurut gue ini menyangkut dunia entertainment (haha), kualitas dan popularitas itu sesuatu yang belum tentu ada dalam satu artis yang sama. Dan gak ada salahnya kalo artis A lebih berkualitas dari artis B, tapi artis B lebih populer dari artis A. Namanya juga dunia hiburan, yang penting menghibur, iya kan? Jadi quality dan popularity punya tingkat prestige-nya masing-masing dan gak bisa dibandingkan.

Nah si Agnes Monica ini pada tanggal 21 November 2010 kemarin didaulat (ceileh bahasa gue) untuk menjadi salah satu international co-hosts buat acara Red Carpet-nya AMAs 2010. Jadi panitia AMAs 2010 ingin AMAs tahun ini lebih international. Sebenernya gue juga bingung, lah orang selama ini juga AMAs ditayangin dimana-mana kan? Tapi mungkin tahun ini panitia AMAs pengen AMAs lebih menyentuh pemirsa internasionalnya dengan para non-american co-hosts yang diperbolehkan menggunakan bahasanya sendiri saat meliput acara Red Carpet-nya. Yang agak disayangkan, panitia AMAs mungkin, sekali lagi mungkin, sedikit mengubah rencana awal mereka dimana para co-hosts ini akan mewawancarai para selebriti yang lewat di karpet merah tersebut seperti yang diberitakan oleh Agnes sendiri lewat account twitternya. Pada kenyataannya, para co-hosts ini hanya berdiri di atas karpet merah, meliput dan memberitakan apa yang sedang terjadi, tapi tidak satupun artis yang mereka wawancarai. Tapiii, abis itu Agnes Monica dan Christian Chavez diwawancarai sama beberapa media di sana, termasuk Perez Hilton! Bukan, bukan Paris Hilton. Yang gak tau apa itu Perez Hilton, googlelah. Here's the videos.




Dia juga menyanyi di acara pre-show AMAs. Agnes berduet dengan penyanyi Christian Chavez, sesama co-host, dari Amerika Latin. Mereka menyanyikan lagunya Christian Chavez yang berjudul En Donde Estas dalam tiga bahasa yaitu Spanyol, Indonesia, dan Inggris, sehingga menjadi En Donde Estas/Kau Dimana/Where Did You Go. Lirik Bahasa Indonesianya ditulis Agnes sendiri dan lirik Bahasa Inggrisnya ditulis bersama-sama dengan Christian Chavez. Acaranya sendiri memang gak heboh-heboh banget. It was a pre-show anyway. Tapi gakpapa, they both sang great there. I really like the song. And here's another video.



Penampilan yang sangat sederhana tapi sangat bersahaja. Agnes menyanyi memang tidak perlu diragukan lagi. But the red carpet appearance...she needed to be more relaxed. :( Agnes memang terlihat sedikit grogi berada di karpet merah dan meliput acara tersebut. Jawaban dan kalimat-kalimatnya terdengar agak kurang berbobot. Berulang kali dia mengatakan "I'm so exicted!" "Are you excited?!". Oh yes Agnes, I'm so excited. Bahkan gue yang cuma di rumah aja excited banget. Tapi ini nih yang mengundang banyak komentar-komentar pedas dari orang-orang di Indonesia. Gue dapet ini dari baca-baca komentar-komentar di artikel-artikel di internet yang menyangkut topik ini. Ada yang bilang Agnes "cuma" jadi co-host lah.. Agnes lebay lah.. Terlalu gembar-gemborlah.. Inilah.. itulah.. Agnes Cinalah..Kristenlah.. Astaga.. Wahai orang-orang rasis, prejudis, dan diskriminatif, ke laut aja deh lo. Peduli amat mo Agnes keturunan Cina kek, Zimbabwe kek, Jawa, Padang, Irian, Hindu, Islam, Buddha, apa kek, dia tetep warga negara Indonesia. Sirik aje lo. Haha.

Okay, I'm a fan of her. Tapi gue nulis ini berusaha untuk seobjektif mungkin dan mengesampingkan ke-fan-an gue. Tapi tetep aja gue merasa ini sebuah prestasi yang cukup membanggakan. Fyi, Agnes sendiri bisa berada disitu bukan yang dia ngemis-ngemis ke panitia AMAs. She was invited. Panitia AMAs sendiri yang "menemukan" Agnes Monica, riset penampilan-penampilan Agnes dari Youtube, dan pada akhirnya mendapat nomer telepon management-nya Agnes, and the rest is history. Kedua, gue gak berani loh bilang dia "cuma" jadi co-host. Karena gue sadar untuk (cuma) jadi co-host itu butuh level prestasi tertentu di dunia hiburan di negaranya masing-masing. Dan gue gak punya (atau mungkin belum punya) prestasi semacam itu. Dan gue yakin orang-orang yang merendahkan dia juga belum tentu punya level prestasi seperti Agnes. Ketiga, buat yang bilang ini lebay dan terlalu digembar-gemborin sama Agnes, hmm, gue rasa nggak. Tau gak kenapa? Karena yang gembar-gemborin bukan Agnes, tapi media. Iya infotainment dan kawan-kawannya itulah. Orang Agnesnya sendiri juga ngetweet dan ngumumin kalo dia akan jadi co-host Red Carpet AMAs pas dia emang udah mo berangkat ke LA untuk pengunguman nominasinya. Sebelum itu? Gak ada gembar-gembor apa-apa. Pas Agnesnya balik ke Indonesia abis acara itu, wartawan-wartawan udah heboh nungguin di bandara. Agnes diwawancarai, dan dia menjawab apa yang ditanyakan sama wartawan. Itu aja kan? Bukan dia yang ngundang wartawan untuk nanya-nanyain dia juga. Ini jelas hasil kerja keras dia selama ini. Ini orang-orang logika suka gak dipake sih.

Memang ini belum bisa sepenuhnya dibilang go international seperti misalnya Lady Gaga atau Justin Bieber dikenal di seluruh dunia. But at least she's not doing nothing. Slowly but sure, she starts to show herself in the international music industry. Dan gue juga curiga nih, si lagu En Donde Estas/Kau Dimana/Where Did You Go ini akan dijadikan duet single sama Agnes Monica dan Christian Chavez. Karena beberapa hari belakangan ini Agnes ngetweet bahwa dia lagi di studio, masih di Amerika, working on something. Malah kalo gak salah dia juga pernah ngetweet lagi di studio sama Christian Chavez. Mencurigakan kan!? I'm so anticipating this single! I mean, it'll be a great single. Why? Karena lagu ini 3 bahasa. Artinya. lagu ini pasarnya 3: Spanish-speaking countries, English-speaking countries, sama Indonesia! Berarti pasar single ini bisa mencakup Amerika Latin (Meksiko, Brazil, Chile, dll), Eropa (Spanyol, Inggris, dan negara-negara Eropa lain yang berbahasa Spanyol dan Inggris), dan Asia (Indonesia, Malaysia, dll). Kalopun ternyata lagu ini cuma akan dirilis Spanish/English, gak masalah menurut gue. Pasar Asia masih bisa menerima lagu Spanish/English. No Me Ames-nya JLo sama Marc Anthony aja masih bisa kita terima kan? ;) Asal tau aja, Lady Gaga juga tadinya gak seterkenal sekarang. Dia tadinya cuma artis kacangan yang bahkan pernah didrop sama label pertamanya di awal karir dia padahal baru 3 bulan dikontrak. Menurut gue penampilan world premiere Agnes Monica di pre-show AMAs sudah merupakan awal yang cukup baik buat dia go international. Malahan simple premiere kayak gini lebih efektif dan menguntungkan kalo dilihat dari segi bisnisnya. Ini jadi semacam teaser debut. Management Agnes jadi bisa membaca pasarnya dulu setelah penampilan tersebut. Dan jelas teaser debut ini lebih cost-friendly karena menumpang acara lain, dan bukan sekedar acara, ini AMAs. Oke, itulah sedikit intermezzo dari sudut pandang bisnis gue. Ya maklumlah kuliahnya bisnis manajemen. :P

Lanjut. Ada yang bilang Agnes Monica baru ikut acara ginian aja belagu. Gini deh, misalnya lo selama ini juara kelas. Terus lo dipilih sama Menteri Pendidikan untuk mewakili sekolah lo atau bahkan mewakili sekolah-sekolah sepropinsi lo untuk menghadiri seminar pendidikan khusus yang dipimpin oleh pemimpinnya UNESCO. Terus seminarnya di Jepang misalnya. Lo tau lo ditawarkan kesempatan tersebut. Bukan lo yang nyari-nyari. Memang "cuma" menghadiri seminarnya doang. Tapi terus lo gak mau gitu? Terus kepala sekolah plus guru-guru lo heboh, ngumpulin anak-anak di aula untuk mengumumkan kegiatan lo tersebut, walaupun lonya emang excited tapi gak seheboh kepala sekolah dan guru-guru lo. Terus pas lo akhirnya pergi kesana, ada temen-temen lo yang bilang "Ah, dia kan cuma menghadiri seminarnya doang, bukan salah satu pembawa materi di seminarnya kan." Terus lo dibilang anaknya belagu, padahal mereka gak kenal deket sama lo. Apa yang lo pikir tentang mereka? Mereka emang cuma sirik doang. Kurang lebih gitu kali ya yang dirasakan sama Agnes Monica sekarang. Mungkin gue agak sotoy, tapi ini masuk akal. Justru menurut gue, kita belagu kalo kita gak menggunakan bakat/talenta kita dan gak mengambil kesempatan yang sudah Tuhan berikan sama kita. Kalo kita gak kayak gitu, sekarang siapa yang belagu? Sama Tuhan lagi belagunya. Dan menurut gue lagi, lebih belagu orang yang gak punya prestasi apa-apa tapi berani merendahkan orang lain yang jelas-jelas jauh lebih berprestasi dari dia. Masuk akal kan? Coba pikir deh.

Untuk yang ngefans ataupun yang netral-netral aja, mari kita hargai dan dukung usaha anak bangsa ini. Sekecil apapun kontribusi Agnes di AMAs, dia bawa nama Indonesia di sana. :) Dan kalopun mo kasih kritik, kritiklah dia tanpa merendahkan, seperti yang gue lakukan di paragraf 5 post ini. Mari doakan bersama semoga suatu saat, mungkin tahun depan, Agnes Monica bisa berada di red carpet AMAs lagi, namun bukan sebagai co-host tapi sebagai artis yang memang diundang karena masuk nominasi. Amin. And to the haters, mendingan mulai sekarang lo bekerja keras untuk berprestasi di skala nasional, terus internasional, terkenal seluruh dunia seperti Michael Jackson, kalahin Agnes Monica, baru deh abis itu lo layak merendahkan dia. Good luck! Haha.




rtd.

November 17, 2010

Dunia Hibur(an)

Pertama-tama, mungkin kalian sudah menyadari dan bertanya-tanya mengapa header blog ini gue ganti lagi. Abisnyaaaa...waktu itu gue coba buka blog ini bukan di komputer gue, tapi di komputer kelas di kampus. Eeeh, tiba-tiba si warna salmon yang gue bangga-banggakan di post sebelumnya menjadi warna shocking pink. And yes it was very shocking! Gimana nggak? Gue udah desain sehati-hati mungkin supaya gak jadi warna pink, eh dia malah pink kejut di komputer sono. Haiih.. Ya, jadi itulah alasan kenapa gue ganti lagi headernya, untuk meminimalisir warna salmon yang bisa jadi pink kejut di komputer-komputer tertentu yang mungkin settingan warnanya beda. Sekian pembuka postingan kali ini. Lets get down to business.. Haha gaya abis.

"Yaah, itu sudah resiko ya kalo kita masuk ke dunia entertain..." nih nih, yang gini-gini nih yang bikin gue gemes. Banyak abis artis-artis yang mengucapkan frase ini di tipi-tipi. Gue sangat penasaran siapa yang pertama menyebut frase ini di kalangan artis? Gue sih curiganya artis berinisial DP. Paling nggak, kalo dia bukan yang pertama banget, dia termasuk yang sering menyebut 'dunia entertain'. Itu karena gue boleh dibilang lumayan sering mengamati infotainment. Memprihatinkan. Haha.

Sebelum lanjut, skali lagi, jika Anda merasa gue sotoy, sok pinter, dan sok peduli alias kepo sama hal-hal ginian, silahkan baca postingan-postingan gue sebelumnya. Gue sudah sering membahas kenapa gue care sama hal-hal kecil kayak gini. Hahaha.

Naaah, apakah benar frase 'dunia entertain'? Sebenernya sih kalo emang bener ngapain juga gue bahas. :P Demi ilmu pengetahuan, frase tersebut salah. Kenapa? Gini deh, 'dunia entertain' yang dimaksud pasti adalah 'dunia hiburan' bukan? Seperti yang kita ketahui, kata 'hiburan' mempunyai kata dasar 'hibur' yang diberi akhiran '-an'. Akhiran '-an' diberikan pada kata dasar 'hibur' untuk mengubah arti dan bentuk 'hibur' menjadi sebuah kata benda, yaitu 'hiburan'. Okay, sampai disini gue harap semua setuju. Begitu juga dengan Bahasa Inggris. 'dunia hiburan' seharusnya menjadi 'entertainment world'. Kenapa? Karena 'entertainment' kata dasarnya adalah 'entertain' dan dia diberi akhiran '-ment' untuk mengubah arti dan bentuk dari 'entertain' menjadi sebuah kata benda, yaitu 'entertainment'. Kalo kita meninggalkan imbuhan '-ment' ini, maka rasanya akan sangat aneh. Coba, apa Bahasa Inggrisnya "Hiburan yang sangat menarik!"? Pasti "A very interesting entertainment!" kan? Bukan "A very interesting entertain!". Kalo gue salah, berarti selama ini yang kita nonton itu 'infotain' bukan 'infotainment' dong? Gitu? Sekarang  kalo kita minta dihibur, kita akan bilang 'Hibur aku!' atau 'Entertain me!' kan? Jadi kalo 'dunia entertain' berarti 'dunia hibur' dong? Kan gak mungkin. By the way, contohnya agak-agak ya..hibur aku.. Haha. Nah kalo udah kayak gini, keliatan banget kan salahnya.

Maka dari itu saudara-saudara, dengan penuh rasa hormat dan sama sekali tidak bermaksud menggurui, saya ingin memberitahukan jika mungkin Anda belum tahu, bahwa frase 'dunia entertain' itu tidak benar. Yang benar 'dunia entertainment'. Itu juga masih ada beberapa orang yang mendebatkan agar tidak seharusnya mencampur Bahasa Inggris dan Indonesia. Mereka beranggapan bahwa jika ingin mengutarakan pendapat dalam Bahasa Inggris, utarakanlah sepenuhnya dalam Bahasa Inggris. Begitu juga sebaliknya. Tetapi bagi gue sendiri sih, itu gak masalah, selama artinya tidak berubah, ya boleh-boleh saja. :)

Gue harap postingan kali ini berguna, dan memberi sedikit hiburan tentunya. Haha. Peace out!




rtd.

Oktober 20, 2010

Welcome New Blog!

HELLO!

Welcome to my new and improved blog! As you guys may predict, this blog used to be timography.blogspot.com. Well, say goodbye that URL, and say hello to rimited.blogspot.com! Now that my blog comes out with a more modern look and layout.

The reason of changing the URL is because I wanted a more unifying concept between my blog here on Blogspot and there on Tumblr. Yes my tumblr also got 'rimited' for its Tumblr URL!

Wait, maybe you're wondering what the heck is RIMITED. Well, it's not that hard to guess once you know my full name's initials... rtd. So yeah, there you go, RIMITED. That's how I got the name for the URL. I was thinking to change my Twitter's URL too, but someone already used that rimited URL. So I'm telling you, that @rimited on twitter is not me. Hahaha. You can check out the link of my twitter account there on the left sidebar.

I changed the title of the blog too. It was "Words Are Weapon" now it's "THE GUY WITH WORDS AS HIS SWORDS". Yeah, I think that's cooler. Hahaha... whatever! The meaning doesn't really change a lot. ;)

What else, umm... Oh, if you're wondering why these colors, it's because I like them! What colors do you see dominating this blog? Red and blue? Pink and blue? Orange and blue? HA! That's why I like this color. It's called 'salmon'. Sounds like a fish' name, but whatever, it's how the color was named too. Haha.

In the future I hope that I can expand this blog to Youtube. Yeah, my future plan is to be a vlogger. So in the future, all my social networking sites will support each other!

That's it! On 20.10.2010 at approximately 20:10, rimited.blogspot.com was born. Yeah!




rtd.

September 29, 2010

Yakin Lo Keluarga Bieber?

See All Friend Requests
49 requests

Itulah tulisan yang akan lo temukan saat lo klik icon 'Friend Requests' di sebelah kiri atas page Facebook gue saat ini. Dulu malah sempet udah 100an, dan sambil mengucap kata maaf, gue meng-ignore all. Sungguh gue tidak bermaksud sombong sama sekali untuk tidak mengapprove sebuah friend request. Gue punya prinsip bahwa Facebook (gue) hanyalah untuk gue dan orang-orang yang gue kenal. Tidak seperti...err..apa namanya.. oh, Friendster. Ya Friendster gue sangat random friend listnya. Hahaha. Kalopun ada orang yang gak gue tau terus gue add atau gue approve friend requestnya berarti gue memang ada perlu sama dia. Hihihi. Atau dia ada perlu sama gue. Ataaau gue memang mo kenalan sama dia lewat Facebook! Atau jugaaa dia adalah pembaca blog gue. Ya gue sangat menghargai pembaca blog gue. :)

Nah terus gimana dong, Do, kalo emang ada orang yang gak lo kenal dan mo kenalan sama lo lewat Facebook? Atau, lo tau dari mana dia pembaca blog lo?

Send a message first. Atau simply gunakan fitur Add Personal Message yang Facebook sudah sediakan di bagian kiri bawah box yang keluar saat kita mo add seseorang. Tulis aja, "Hai, gue Random Girl. Boleh kenalan?" Well, emang belom tentu diapprove juga sih kalo gitu. Itu tetep terserah si yang diadd sebenernya. Haha. But at least, this 'Random Girl' jauh lebih sopan dan beradab dibanding yang gak memperkenalkan diri sama sekali. Ada kok pembaca blog gue yang nulis message dulu ke gue dan bilang dia suka baca blog gue. Gue sangat menghargai itu. :)

Fitur Add Personal Message ini sangat berguna banget sebenernya. Terutama buat kita yang nama panggilan sehari-harinya bisa jauh berbeda dengan nama asli kita yang kita pakai di Facebook. Pasti punya dong temen yang nama panggilannya aneh-aneh dan beda banget sama nama aslinya. Bayangkan kalo orang tersebut adalah temen SD lo di masa lampau dan lo gak pernah hapal nama panjangnya dan dia add lo di Facebook tanpa sepatah kata pun.

Contoh kasus.
Satrika Wiradizky Pradajat. Lo diadd sama dia, dan lo bersumpah demi jenggot Zeus lo gak pernah kenal sama orang yang namanya Satrika Wiradizky Pradajat. Terus tiba-tiba lo dimessage sama dia, "Eh sombong! Gue diapprove dong! Udah setahun gue add lo, kagak approve-approve. Ini gue Bengek temen SD lo! Udah lupa lo ye sama gue? Sombong gilak!"

Stress.

Nah ada baiknya si Bengek ini nulis di personal message dulu kan? Atau cara lainnya untuk si Bengek ini adalah tulis nama panggilan dia, (yang sayangnya) "Bengek", bisa dengan tanda kutip seperti ini, pada nama lengkapnya. Jadinya gini: Satrika "Bengek" Wiradizky Pradajat. Dengan begitu kita bisa tau oh itu si Bengek! gitu kan?

Liat fotonya dong, Do!

Terkadang memang profile picture kita gak membantu sama sekali. Mungkin muka kita kecil banget di foto, karena kita pasang foto kita waktu study tour bareng 567 teman-teman seangkatan lainnya. Itu belum termasuk puluhan guru yang nimbrung ikutan foto. Atau mungkin "bentuk" kita udah berubah banget, tadinya keriting terus dismoothing, badan Pretty Asmara jadi Tamara, muka Lassie sekarang Aura Kasih, jadi kita gak gampang dikenalin sama temen SD kita yang kita add.

Liat mutual friendsnya aja, Do! Atau liat foto-foto dia yang lainnya!

Yup, bener banget. Itu membantu loh. Walau sedikit. Paling gak, kita bisa tau dari "grup pertemanan" mana si orang yang add kita ini berasal. Gue biasanya akan mulai curiga kalo ternyata orang yang gue lantarkan friend requestnya ini mutual friendsnya sama gue berpuluh-puluh. Baru gue akan niat cari tau siapa dia. Mo cek foto-foto lainnya? Iya kalo gak diprivate. In the end, nulis personal message is the best solution. Jelas dan lugas. Gak harus membuat orang yang kita add melakukan further investigation terhadap siapa jati diri kita sebenarnya.

Akan lebih parah saat ada yang add lo dengan nama terabsurd seantero jagat raya galaksi Bimasakti ini. Pernah diadd Kodok Terbang? Cynta Chelalu Cyethia? Duo Teman-Teman? T4rn0boD0HnayAtiyangAkhans3laluhcetiampaim4tisukasPongb0BnN4rut0? Well, gue belom pernah diadd sama spesies yang terakhir memang. But you get the idea kan? And you know that these people DO exist. Kalo gue, jujur gue gak akan approve. Sungguh bukan kenapa-kenapa. Balik lagi ke prinsip gue yang di awal tadi. Dan bagaimana jika ternyata sesungguhnya (dan sayangnya) orang-orang tersebut adalah teman lo yang beneran lo kenal? Entah di masa lalu atau masa sekarang. Cek mutual friendsnya, kalo perlu dan niat tanyakan sama salah satu dari mutual friends itu, "Lo kenal sama Kodok Terbang? Siapa sih dia? Dia add gue. Thanks." There. Cara begitu lebih sopan dan efektif walau agak terlalu niat. Hahaha. [Oiya, by the way, semua nama di post ini ngasal loh. Maaf kalo ternyata ada beneran yang punya nama tersebut dan menyinggung perasaan. Let me know and I will change it as soon as possible.] :)

Sungguh gue bingung aja, orang tua macam apa yang memberikan nama anaknya Kodok Terbang atau nama sepanjang tol Cipularang tanpa spasi dan mengandung angka. Gak mungkin kan? Bukankah lebih baik kalo kita menghargai nama pemberian orang tua kita, dan tulis apa adanya di Facebook? Seperti post gue yang sebelum-sebelumnya, terserah sih lo mo nulis nama lo apa di Facebook, account..account lo. Tapi no offense ya. Emang gak malu ya? Kalo ternyata suatu hari lo ketemu sama salah satu temen lama lo yang lo add di Facebook tapi gak diapprove-approve, dan lo berkata,

"Eh! Facebook gue diapprove dong!"

"Hah? Lo add gue? Emang nama di Facebook lo apa?"

"Cyelalu Chayank Bieber"

"..."




Keep rockin!

-RTD

[290910.0140.timothy]

September 15, 2010

OTM? On The Movie?

Suatu hari tweet seseorang berbunyi, "Otm Inception."

Hmm, kalo OTW sih gw tau: on the way. Sangat umum. Tapi OTM? Demi apapun gw baru denger itu di Twitter. Yak, lagi-lagi topik kali ini ada hubungannya dengan Twitter. Gw nggak tau kenapa ya, tapi emang Twitter ini cukup banyak memberi informasi yang sungguh sangat beragam, terutama dalam hal berbahasa. Dan setelah gw tanya temen-temen di Twitter, ternyata benar dugaan gw, OTM itu adalah On The Movie(?). Wait. What? Say that again? ON the movie? Haha. Yea right. Eh, atau emang gw yang nggak tau? Mungkin memang gw nggak tau.

Tapi gw selalu mencoba berbicara dengan fakta. Gw juga tidak berInggris dewa. Makanya sebelum nulis ini gw research dulu ke Google. Dan gw menemukan website ini. Bagus banget, beneran! Penjelasan tentang penggunaan on, in, at-nya sangat mudah dimengerti. Dan disitu dijelasin bahwa kalo mo bilang "lagi di bioskop (dan sedang menonton film)" istilahnya adalah at the theater atau berarti bisa juga at the movie. Kalo kita tetep keukeuh sama on the movie, itu artinya kurang lebih akan jadi seperti..err..nemplok di dinding bioskop. Hahahahaha!

"Kenapa sih lo bacot amat sama bahasa orang? Mo ngomong apa kek suka-suka dia."

Hahaha. Sangat memungkinkan kalo Anda sekalian berpikir seperti itu. Gw lebih menganggap bacot disini berarti peduli. Gw peduli sama orang-orang di sekeliling gw yang sangat gw hargai niatnya untuk berbahasa asing. Frontalnya sih, gw nggak mau (kita) diketawain sama negara tetangga. Kita harus mulai peduli sama hal-hal kecil kayak gini kalo mau maju. Sekarang gw tau mana yang benar, berarti gw berkewajiban untuk memberitakan kebenaran ini kan? Yah siapa tau aja yang pada nulis OTM emang nggak tau kalo istilah on the movie itu nggak ada. Ada sih OTM, tapi bukan on the movie. Ada banyak bahkan singkatannya. Kalo nggak percaya buka aja ini.

Kalo gw cuma bacot, niat amat gw sampe nulis-nulis blog gini, pake riset-riset segala lagi. Hahaha. Gw emang lagi nggak banyak kerjaan sih. Tapi paling nggak hasilnya berguna kan? Hehe. Jadi mari kita stop OTM sebagai on the movie! Haha.

Ah tapi terserahlah, Twitter..Twitter lo.. Yang penting sekarang lo udah tau mana yang bener... Lagian, emang mau dibilang lagi nemplok di dinding bioskop? :P



Keep rockin!

-RTD

[210910.0100.timothy]

September 12, 2010

A Dedication To A Dedicated One

Berhubung sudah lulus sidang dan tinggal menunggu wisuda di bulan Oktober nanti, maka September ini merupakan bulan yang tampaknya tidak akan penuh dengan kesibukan. Bangun siang, mandi kalau niat, having a late lunch, lalu online setelah itu. Yah, kira-kira seperti itulah kegiatan gw selama beberapa hari ini. Tiba-tiba sore tadi pas buka facebook, di home ada update tentang sebuah note yang ditulis sama salah satu guru gw waktu SMP dulu. Mengingat dulu ibu guru Bahasa Inggris yang satu ini kalau berbicara selalu inspiratif, at least to me, jadi gw memutuskan untuk membuka note tersebut dan mulai membacanya. Pikir gw, toh gw lagi banyak waktu, a few long paragraphs won't hurt. Dan salah satu teman baik gw dari SMP, si Lisa, juga ditag di note tersebut. Makinlah saya penasaran tentang apa sih note ini. Setelah membacanya, saya sungguh tertegun. I super like the note. Intinya sih tentang betapa ibu guru ini merasa bahwa menjadi guru adalah sebuah panggilan untuknya, walaupun beberapa kali ia merasa bosan dan ingin berhenti mengajar. She didn't hate the job, she loves it and is grateful for it, she's just bored with it. And to me, that is so human. It's just like us going to school everyday for years and get bored with it but not hate it. Tapi dalam note ini ia menjelaskan bahwa setiap kali ia berpikir untuk berhenti mengajar, ada saja muridnya yang memberi surat yang isinya ucapan terimakasih karena telah menjadi gurunya selama ini. Dan akhirnya karena surat-surat tersebutlah ia memutuskan untuk tetap menjalani panggilannya menjadi seorang guru. Ibu guru ini sebenernya mempunyai dampak besar dalam kehidupan pendidikan gw. Bagaimana bisa? Keep reading ;)

"Do, kok Inggris lo lancar sih?" Beberapa teman-teman gw pernah melontarkan pertanyaan ini saat gw ngomong atau nulis dalam bahasa Inggris. Dulu gw selalu menjawab, "Nggak kok ah, biasa aja." karena memang gw rasa gw nggak sejago itu. Beneran. Tapi di post ini gw bongkar semua rahasia gw. Hahaha. Agak lebay ya. Maaf kalo akan terkesan sombong, tapi jujur gw sama sekali tidak berniat membanggakan diri gw. Bukan diri gw yang ingin gw banggakan. Okay, lanjut. Nah, yang bikin gw kelihatan "jago" adalah gw berani. If you guys notice, I don't use difficult English words when I talk or write. Bukan cuma karena gw rasa simple words lebih mudah dimengerti, tapi emang karena gw nggak sejago itu bisa mengerti Bahasa Inggris yang kayak di textbook kuliah. Gw berani ngomong. Gw berani nulis. That's all. Saat lo berani ngomong dan nulis dalam bahasa asing, dan niat mempelajarinya, dengan sendirinya lo akan jadi jago, paling nggak di mata orang lain. Keberanian itu sebenernya sih udah ada dalam diri kita masing-masing. Tapi terkadang keberanian itu harus orang lain yang gugah supaya mau keluar. Dan ibu guru gw tersebutlah yang membuat gw menggunakan keberanian gw untuk berbicara dan menulis dalam Bahasa Inggris.

Gw masih inget bener dulu pernah dapet tugas nulis essay Bahasa Inggris. Tugasnya sederhana: bikin ringkasan cerita Oliver Twist pakai kata-kata sendiri, tapi Bahasa Inggris. Dan gw juga masih inget banget pas kertasnya dibalikin, ibu guru gw tersebut bilang gini, "It's good, Redo! The way you write is like the way you talk..." That sentence might sound simple, tapi percaya atau tidak sejak gw denger kalimat sederhana ini gw jadi suka menulis! Bahkan dalam Bahasa Inggris, hingga sekarang bikin blog, haha. Padahal, waktu itu kertas gw masih banyak coretan tinta merah sang ibu guru karena masih banyak yang ngaco bahasanya. Hehehe. Tapi coba perhatikan, instead of pointing or emphasizing on my mistakes she appreciated what I've written by saying that it's good and I write like I talk. Kejadian itu membuat saya semakin berani menggunakan bahasa Inggris dalam menulis maupun berbicara.

Pas SMA, gw pindah sekolah ke sekolah baru yang juga (ingin) menerapkan sistem nasional plus dimana guru dan murid dihimbau untuk sering berbicara dan menulis dalam Bahasa Inggris. Waktu itu gw angkatan pertama, dan tentu saja belum ada OSISnya. Maka saat didengungkan bahwa akan ada pemilihan ketua dan anggota OSIS, teman-teman sekelas saya dengan sewenang-wenangnya mencalonkan saya menjadi perwakilan kelas mereka untuk maju menjadi ketua OSIS. Alasannya? Selain karena mereka tahunya dulu waktu SMP gw juga pernah jadi ketua OSIS, mereka juga tahu saya dari SMP Pelita Harapan, jadi pasti jago Bahasa Inggris. I was like, "Yeah, right..." Gw disuruh maju ke depan kelas sama wali kelas gw, disuruh memperkenalkan diri pake Bahasa Inggris. Ha. Ha. Ha. Oke, kali ini gw akan mengaku kepada teman-teman SMA gw yang membaca post ini. Waktu gw disuruh maju itu, sebenernya gw takut keliatan begonya. Tapi karena gw nggak ingin mempermalukan almamater SMP gw, jadi gw pake Bahasa Inggris yang sangaaaaaaat simple, dan gw tambain sedikit aksen! NAH! Aksen itu sebenernya sok-sokan aja supaya nggak keliatan bego-bego amat. Hahahahaha. Tapi kenapa gw mau-mau aja disuruh gitu? Karena gw berani. Kalimat sederhana sang ibu guru Bahasa Inggris gw waktu SMP tersebut membuat gw berani menggunakan Bahasa Inggris.

The rest is history. Gw dipercaya menjadi ketua OSIS pertama SMA gw, which was a very fun experience indeed. Gw ikut klub English debating, sering ikut lomba dan beberapa kali juara, bahkan pernah sekali juara 1. Hehe. Akhirnya ikut Olimpiade Sains Nasional untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, dan syukur bisa sampai tahap 12 besar Jakarta. Gw kuliah di ITB, ambil jurusan bisnis manajemen. Di jurusan ITB yang satu ini, presentasi dan tugas dalam Bahasa Inggris adalah setiap hari. Beberapa bulan sebelum semester terakhir, gw (dalam sebuah tim beranggotakan 3 orang) mengikuti L'Oreal Brandstorm, sebuah marketing competition yang diadakan oleh L'Oreal. Perlombaan ini mengharuskan membuat marketing plan dalam Bahasa Inggris dan mempresentasikannya juga dalam Bahasa Inggris. Puji Tuhan waktu itu juga bisa sampe ke tahap national final walau nggak menang. :P

Paragraf sebelum gw dedikasikan buat guru Bahasa Inggris gw waktu SMP tersebut. She just didn't realize how her simple sentence that day actually made a difference to my future. Intinya she made me brave. Buat temen-temen yang baca post ini dan dulu (atau mungkin sekarang) bertanya bagaimana caranya gw bisa berbahasa Inggris kayak gini, itu tadi semua cerita komplitnya. All you have to do is to find your own "Ibu guru bahasa Inggris gw waktu SMP". Nggak harus manusia kok, hehe, maksud gw it can be your hobby or whatever asalkan bisa membuat lo semangat dan berani, sekali lagi, berani.

That's all I guess. Gw sangat bersyukur pernah punya guru seperti beliau. Bukan berarti guru-guru gw yang lain nggak berdampak bagi gw atau apapun, no. All teachers have their own impact on my life, but hers is special. Sekarang mengerti kan bahwa bukan diri gw yang gw banggakan dalam post ini, tetapi si ibu guru Bahasa Inggris gw waktu SMP tersebut, yang (gw inget banget nih) sangat suka coklat dan benci kecoak. Hehe. Thank you, Ms.Meicky! :)



Keep rockin!

-RTD

[120910.2210.timothy]

September 11, 2010

Virtual Me, Virtual You

Who are you in the virtual world?

I come to think of it, there are so many kinds of people in my Twitter timeline, and I know all of them. If I have to divide them into two groups, it would be ‘those who I know and know me’ and ‘those who I know but don’t know me’. Haha. Yea, you know, celebrities. So, there’s this one interesting thing about group number 1 where not all of them actually really talk to me outside the virtual world. I mean, I’m not that close with them, I just simply know them and they know me, but it’s fun sometimes to just know what those people are up to. The funny thing is that there are some people in group number 1 that haven’t even met me in person! Sounds weird? Yea I know. Well, I know these people, these people know me, but we just never met each other in person. We just know each other from Twitter’s neighbors like Facebook or Tumblr. Now that’s random! Haha. You may laugh at me, but there is actually a reason why I follow them. They’re fun! I like them! They tweet in funny words that can easily make your day, they reblog good pictures on Tumblr, and they can be a good chat friend on YM. And do I have any intention to meet them in person? Well umm, to this date, no. Maybe later. Why? Because I’m afraid. It’s not that I’m afraid of people, or worried that they’re gonna eat me or whatsoever. I’m just afraid that the “real them” are not as fun as the “virtual them”. I’m afraid that the “real them” might change my perception on them. So I like to keep them as my good virtual friends.

That might sound too much, but the point that I’m writing this is because I do personally think that some people are much better in the virtuals, at least in my opinion. Don’t get me wrong, I don’t mean to be rude or something. I know some people who are not that fun to have a conversation with in real life, but when it comes to tweeting or blogging, dude they’re awesome! They’re actually more witted than I think they are. My respect to them! On the other side, there are some people who are so much fun to talk to eye to eye and spend time together, but their tweets are junks. Sorry for that, again, I don’t mean to be rude. They swear in their tweets, and use some inappropriate words sometimes. And I don’t mind, because if I mind, then I have unfollowed them by now. I love both of them. Again, the point is people can be so much different in the virtual world then they are in the real world. And I do think that people can become who they truly are in the virtual world, because then they have no physical or emotional boundaries to express their feelings and opinions. I know some macho looking guys who would tweet sweet stuffs with cute emoticons! Man, they would not do that in front of you. But hey, deep inside, it’s who they truly are. That made me realize that the “virtual them” are actually the “real them”. Ha!

Remember the oh-very-old-saying “don’t judge the book by its cover” where you may not judge people based on their appearance? Well you’d better listen to that, young man (or woman)! But that is half true because looks are only the front cover of the book! The internet has provided us with the back covers! You know, where all those previews and sneak-peeks about the content of the book are at. Yeah, their social network accounts are the back covers! Having a crush on a handsome boy or a pretty girl? Check their back covers on their Twitter, or Tumblr, or Blogspots, or Facebook! You can get a preview of their personalities from the words they use, the pictures they post, or even their poses when taking pictures. Interesting, huh? How if their social network accounts are private? Send a follow/view request, or simply find friends who have access to view their account. ;)

After reading this post, I bet you start thinking of who you are and what kind of person yourself is in your virtual world. Am I right or am I not? Haha to that! :P


Keep rockin!

-RTD

[110910.1332.timothy]

Agustus 27, 2010

Apa Kabar Pahlawan Masa Kecil Kita?

Taukah Anda siapa orang--orang di bawah ini? Sejujurnya, gw agak syok waktu tau siapa mereka. Coba perhatikan baik-baik.


Mereka adalah (dari kiri ke kanan) David Yost, Thuy Trang, Jason David Frank, Austin St. John, Amy Jo Johnson, dan Walter Jones. Sudah ingat siapa mereka? Mungkin tebakan Anda benar. Mereka memang sudah tua, tapi merekalah pemeran Billy, Trini, Tommy, Jason, Kimberly, dan Zack! YA! Mereka Power Rangers, MIGHTY MORPHIN POWER RANGERS!!


Triceratops! Sabertooth! Dragonzord! Tyrannosaurus! Pterodactyl! Mastodon! Aaah..they're the coolest. Apalagi pas ranger hijau udah jadi ranger putih, Tigerzord! Aaaaaaah... kerennya.. Power Rangers dan Ksatria Baja Hitam adalah pahlawan masa kecil gw. Sudah lama skali memang. Di Amerika aja pertama tayang tahun 1993. Memang Power Rangers mengadaptasi Super Sentai dari Jepang. Tapi versi Amerika lebih keren. Tidak seperti Masked Rider, versi Amerikanya Kamen Rider/Ksatria Baja Hitam, yang menurut gw gagal.

Kalo gw gak salah si yang jadi Tommy sama Kimberly tuh beberapa kali muncul dalam Power Rangers versi lain setelah Mighty Morphin Power Rangers ini. Mereka ceritanya alumni Rangers yang membantu the current rangers. Tapi gw lupa versi Power Rangers yang mana yang mereka muncul. By the way, apakah cuma gw, atau semua anak laki-laki penggemar Power Rangers pernah naksir sama Kimberly alias si Amy Jo Johnson? Hehehe.

Gw juga gak ngerti kenapa pemeran Jason the cool Red Ranger jadi kayak gitu pas tua. -_-" Zack gak banyak berubah. Jadi apa dia sekarang? Apakah penari seperti foto yang di atas?

Yang sedih adalah pemeran Trini, ranger kuning ini sudah meninggal dunia. :( Dia katanya meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Walaupun gw gak sengefans itu dengan ranger kuning, tapi dulu gw seneng karena ada orang Asia di tim Power Ranger. RIP Trini. :(

Ini agak mengejutkan. Baru-baru ini David Yost pemeran Billy si ranger biru diwawancara dalam sebuah acara. Dan kalau Anda penggemar Power Rangers, Anda pasti tau bahwa suatu waktu Billy diceritakan keluar dari Power Rangers, dan ranger biru digantikan oleh seorang anak kecil yang kalo gak salah namanya Justin. Dan sejak itu jadi Power Rangers Turbo. Anda ingat kan? Ternyata, waktu itu pemeran Billy ini memang memutuskan untuk leave the show. That's what he said. Dan tau kenapa dia memutuskan untuk tidak lagi bermain dalam Power Rangers? Karena dia gak tahan dengan lingkungan tempat dia bekerja / syuting. Dia sering dihina-hina, pernah diludahi, dan dilempar-lemparin sama kru-kru film. Alasannya? Karena dia gay. -__-" Okay. That was shocking. Karena itu dia memilih untuk mengundurkan diri dari Power Rangers dan melanjutkan hidupnya tanpa Power Rangers. Yah, padahal dulu gw kalo main-main jadi Power Rangers, gw sukanya jadi ranger biru. Errr... Tapi itu karena gw suka warna biru. Sigh.

Yaah, bagaimanapun keadaan mereka sekarang, saya tetap penggemar sejati Mighty Morphin Power Rangers sampai kapanpun juga. Good news-nyaaaa, setelah beribu-ribu versi Power Rangers yang gak ada juntrungannya ituuu, akhirnya Mighty Morphin Power Rangers akan dibikin ulang! Yeah! Katanya tahun 2010 ini akan ada re-version of Mighty Morphin Power Rangers! Aaah, gak sabar liat kayak apa. Semoga tidak mengecewakan. Logo barunya udah dirilis duluan. Ini adalah logo lama dan logo baru Mighty Morphin Power Rangers:


Keren sih dua-duanya. Tapi kerenan yang dulu menurut gw, klasik gitu. Aaah, I miss Power Rangers. Gw ngikutin banyak versi Power Rangers. Tapi yang bener-bener gw ikutin cuma (urut nih) Mighty Morphin Power Rangers, Mighty Morphin Power Rangers - Ninja Power, Power Rangers Zeo, Power Rangers Turbo, dan Power Rangers in Space. Abis itu Power Rangers Lost in Galaxy ngikutin dikit. Setelah Power Rangers Lost in Galaxy, gw udah mulai gak ngikutin. Tapi teteplah, Mighty Morphin Power Rangers is the best, in my opinion.

So, lets sing it together people, Go Go Power Rangers!!

[270810.1553.timothy]

Agustus 15, 2010

Words And Phrases Made Famous By Twitter

Sekarang gw akan membahas tentang kata-kata atau frase-frase yang menjadi terkenal dan agak terkesan pasaran di kalangan pengguna "chwi-derr" in Cinta Laura's version, or "twitter" in normal version. Tetapi sebelumnya, maaf karena postingan terakhir adalah 2 bulan lalu. Hahaha. Lama yaa..

Okay. Jadi sebenernya ini buat lucu-lucuan aja sih. Beneran deh cuma buat becandaan. Maaf sebelumnya kalau terkesan sarkastik. Haha. Abisnya, gemes aja ngeliatnya. Awalnya these words sounds non-mainstream and so-cool-o-yeah, tapi saat semua orang mulai menggunakannya...tadaaa..hilanglah kekerenan itu! Gakpapa sih, cuman gw juga ragu kok kalo yang pake kata-kata dan frase-frase di bawah ini tau bener apa artinya. Beberapa gw juga gak ngerti bener artinya. Huahaha.

Di bawah ini adalah beberapa kata-kata dan frase-frase yang terkenal karena sering dipake di tweets orang-orang. Masih banyak, tapi ini yang paling sering. Haha. Here we go!


1. MOOD BOOSTER

"aduh BT bgt. need my mood booster right now." "where is my mood booster?" "you guys are my mood booster! :)"

Yah kira-kira seperti itulah bunyi tweet-tweet yang mengandung frase mood booster ini. Apa sih mood booster itu? Hmm, kurang lebih itu seperti penambah mood dalam tingkat yang signifikan. Seberapa signifikan? Tergantung. Yang penting kalo lagi bete karena pacar selingkuh sama sesama jenis+ga lulus UAN+diusir dari rumah, dan tiba-tiba jadi semangat karena makan es krim Cold Stone, tweetlah "This Cold Stone ice cream is my mood booster!" Wow. Betapa sebuah es krim bisa meningkatkan mood yang teramat sangat down itu. Haha.


2. BE GOOD TO ME (MONTH)

"be good to me August.." "yak udah tanggal 1 September, be good to me September.." "September, you suck! Pliss be good to me October..."

Biasanya tweets macam ini muncul di tanggal 1 setiap bulannya. Ya, mereka terkesan seperti mereka berdoa pada bulan. Sesat skali. Bukan bulan moon tapi bulan month. Seolah-olah mereka mempunyai tuhan baru yaitu bulan yang mereka harapkan bisa berbuat baik kepada mereka. Oh come on. First of all, pray to your God. Second of all, face it, you can never expect everyday will go just like the way you want it to be. Jalani saja sebaik-baiknya setiap harimu, dan bersyukur atas segala yang terjadi. :)


3. ENVY

"uuh envy!" "Ga boleh pergi sama nyokap! Anak2 lagi pada hang out bareng. ENVY!" "envy envy envy!"

Menurut Merriam-Webster.com, envy itu artinya a painful or resentful awareness of an advantage enjoyed by another joined with a desire to possess the same advantage. Ya Tuhaaaan... Segitunyakah mereka jika sedang mengiri? Hahaha. Santai mbak, mas.. Jangan ngiri-ngiri kalee.. Tidak baik itu.. Bersyukur ajalaah.. Hahaha. Lebih baik kalo gak boleh pergi sama nyokap, tweetlah "Sorry ya guys ga bisa ikut, ga boleh pergi ni sama nyokap. Kalian have fun ya! :)" Jangan lupa emoticon smiley face di akhir kalimat, itu membuat tweet kalian tidak terkesan nyindir, tapi tulus ikhlas. Haha.


4. HAVE A BLAST! or HAVE A GREAT ONE!

"Happy birthday @xyzklmn! Have a great one!" "Happy Bday @abcdefg! Have a blast!"

Let's just discuss "have a blast!", "have a great one!" terlalu standar dan ketauan banget males nulis doa panjang-panjang buat temennya yang ulang tahun. Admit it. Gw juga pernah kok. So, apa sih artinya "blast"? Sekali lagi gw cek di Merriam-Webster.com dan ini menarik. Kata "blast" kurang lebih merujuk kepada suara angin yang cepat dan bunyi ledakan yang keras. Ya, itu membuat tweet "Happy birthday, have a blast!" yang tadinya dimaksudkan agar si kawan yang ultah ini ultahnya seru (blast!) menjadi terkesan seperti mendoakan agar hari ultah dia cepat berlalu dan kalo bisa ada yang bom yang meledak saat dia ultah. Oh tidak. Jangan deh kalo gitu. Hahaha. Becanda.. Mending niat dikit deh nulis doa buat temennya yang ultah. Panjang dikit gapapalah, ga se-waste of time itu kan. Lagian, bagus buat kitanya juga mendoakan orang lain. Kalo bener-bener males, udaaah, tulis aja "Happy Birthday!". Itu cukup kok, asal tulus. Ga usah ikut-ikutan biar keren kalo ga yakin sama artinya. Gw kalo ga yakin arti sebuah kata dalam bahasa apapun itu, gw gak akan tulis. Daripada gw terkesan bodoh saat ditanya balik arti kata itu... nah lo.. Haha.


5. TOUCHDOWN (PLACE)

"touchdown jakarta!" "touchdown bandung!" "touchdown SenCi!"

Nah ini dia nih! Tweet-tweet macam ini membuat gw merasa seperti sedang menonton American football! Touchdown! Yeah! Hahaha. Touchdown juga sebenernya berarti "mendarat". Tapi itu untuk pesawat atau transportasi udara lainnya. Nah kalo naik mobil doang sih tweet aja "Udah nyampe FX." Hehehe.


6. UNYU

"Unyuuu..! unyuu unyuuu!" "Kamu unyu banget deh! unyuuu!"

Buahahahaha!! Ini sih bener-bener ga ada artinya..! Hahahaha. Gw masih ketawa setiap liat ada tweet yang mengandung kata "unyu" ini. Kocak gilak! Ga tau deh artinya apa. Yang penting it sounds cute and manja. Hahahaha. Gw menyerah memberi komen untuk yang satu ini. Hahahaha.


Merasa ini pernah dibahas sama @ABGjakarta? Tenang saja. Gw ga nyontek. I've been thinking about posting this topic and collecting those words waaaaaay before account @ABGjakarta muncul dan mencuat ke permukaan. I like that account by the way. Hahaha.

Yak sekian. Sumpa gw se-fine itu sama penggunaan kata-kata dan frase-frase di atas. Hanya saja, don't you feel a little bit irritated when it's overused and somewhat overrated? Haha. Gw harus akui: being a non-mainstream is cool. There, bold and italic. Gw yakin kok lo juga males kalo lo suka sesuatu yang non-mainstream tapi tiba-tiba semua orang jadi suka. Gak non-mainstream lagi dong.

Well, keep on using those words, guys. But make sure, we know what it means before using it. Atau..kenapa kita gak coba berkreasi dengan bahasa? Banyak bahasa di Indonesia, bahkan dunia, yang bisa dipakai supaya tweet kita terlihat keren dan beda. Sehingga kesan non-mainstream and so-cool-o-yeah itu bisa kembali melekat pada tweet-tweet kita. Sekali lagi, yang penting kita ngerti apa yang kita tweet.

Happy tweeting!


[160810.0035.timothy]

Juni 15, 2010

Maskot Piala Dunia

Ceritanya kan sekarang lagi heboh World Cup banget nih, jadi post kali ini tentang World Cup tapi dengan sudut pandang gue yang gak se’bola’ itu, haha. Berasa banget deh, the hype is happening in all over the world. Everyone is celebrating the greatest moment that is only held once in every 4 year. I’ve always been a fan of World Cup since 1998. Secara World Cup 1994 umur gue masih 5 tahun. Tahu apa gue tentang World Cup umur 5 tahun? Apalagi World Cup 1990. Hahaha. As I told before in my previous post, I’m not really a soccer fan, but when it comes to the World Cup, I’ll go crazy. Jadi gini, ada 3 hal yang paling gue perhatiin tentang event ini: the logo, the mascot, and the official song. Tapi, maskot selalu menjadi perhatian utama gue. Let’s talk about those mascots!

Dari dulu gue selalu perhatiin nih yang gini-gini. Saat negara yang ikutan bidding buat jadi tuan rumah World Cup diumumkan pemenangnya, hal pertama yang langsung keluar di otak gue adalah “Maskotnya kayak gimana ya nanti?” Haha. Aneh mungkin buat beberapa orang. But I always find this thing interesting for me. Katanya maskot World Cup pertama kali itu pas tahun 1966 di Inggris. Sejak itu World Cup punya maskot sampe sekarang.
Gue tau maskot-maskotan tuh pas World Cup 1998 di Perancis yang maskotnya ayam berkepala merah, berparuh kuning, dan berbadan biru. Bagi gue itu bagus, tapi biasa aja. Secara masih 9 tahun, jadi pengamatan gue waktu itu hanya sekedar “Oh itu maskotnya. Si Ayam. Oke.” Gak tau namanya siapa dan apa filosofinya. Haha. Setelah barusan dicek ternyata namanya Footix.

Nah, yang keren nih adalah mascot World Cup 2002: The Spheriks. Gw selalu menganggap Jepang adalah negara yang sangat kreatif, dan saat World Cup diadakan disana (dan di Korea Selatan), itu membuat semuanya tambah keren. The Spheriks is my favorite World Cup mascot. They are a group of 3 aliens that look like 3 shining colorful jellies. Hahaha. Namanya Ato, Kaz, sama Nik. Oh, satu lagi, ada film kartunnya di TV waktu itu. Ceritanya tentang permainan bola ala alien-alien gitu yang bernama Atmoball. Aaah keren banget..!


Sayang World Cup berikutnya tahun 2006 di Jerman maskotnya jelek banget menurut gue. Walaupun dia maskot Piala Dunia pertama, dan sejauh ini satu-satunya, yang nggak kartun. Oh iya dia juga ceritanya punya temen yang adalah sebuah bola yang bisa ngomong. Idih apa banget. Mending bentuknya bagus. Gendut. Ga ada keren-kerennya. Namanya Goleo VI, gue inget banget. Dan si bola temennya dia ini namanya Pille. One more thing that I remember about this mascot, gue pernah baca kalo katanya si Goleo ini adalah maskot yang paling gak laku merchandisenya sepanjang sejarah Piala Dunia dan maskot yang paling banyak menuai kontroversi. Katanya bentuk singa itu justru melambangkan Inggris yang notabene saingan berat Jerman. Dan kontroversi yang paling unik.. tau gak apa? Dia gak pake celana! Jadi si Goleo ini singa berkaos putih with no pants on. Dan katanya banyak orang tua yang protes karena ini mengajarkan anak-anak untuk menganggap bahwa tidak memakai bawahan apapun adalah suatu hal yang normal. Hahahahaha! Agak lucu sih memang alasannya. Padahal si Ayam sama Spheriks bahkan telanjang bulat. HAHAHAHA. Jelek sih lo. Aduh maaf ya Goleo, agak kasar.. Hehe.

Zakumi. Yup yup. Itu adalah maskot World Cup 2010 ini. Seekor macan tutul ganteng berambut hijau dengan hair style seperti Dragon Ball. Hahahaha. Dia memakai kaos berwarna putih bertuliskan South Africa 2010, tetapi kali ini memakai celana! You score on that, Zakumi! Katanya Zakumi ini lahir tanggal 16 Juni tepat pada hari pemuda di Afrika Selatan. Jadi ceritanya pengen mengambil semangat pemuda bla bla bla. Katanya juga, ZA itu kode negaranya Afrika Selatan, dan ‘kumi’ artinya 10 dalam bahasa sono. Pas kan? ZA = South Africa. 10 = representing year 2010. Sarat filosofi banget deh ni si Zakumi. Anda sukses menjadi maskot favorit gue yang kedua setelah Spheriks yang terlalu keren untuk ditandingi. Haha.


Jadi penasaran, World Cup 2014 di Brazil… maskotnya kayak apa ya? Hahaha.
[150610.1212.timothy]

Juni 14, 2010

A Big Year For Me

I have neglected this blog for such a long time due to several reasons. And here I am posting again! Yeah! :D :D

This time is about the year that we are living in right now: 2010. Man, it's big year, at least for me. Lets go through the reasons one by one.

World Cup 2010! Yeaaaaah..! I'm not actually really into soccer, but when it comes to the World Cup, I'll go crazy about it. This time for Africa! That's a part taken from "Waka Waka" the official song for this year's World Cup by Shakira. It's a very nice song. I love it. I'll go for Spain and Brazil as always. But you know what, I think it's time for Asian countries, like Japan maybe (?), to taste the trophy. I mean, they always kiss and lick the trophy when they win it, right? So they literally taste the trophy. Haha.

Indonesian Idol 2010. Yea right.. you may laugh at me. Hahaha. Hey, last year they decided to not air Indonesian Idol, so it's a good thing to have the show back here in Indonesia for the sixth season. The contestants are way much better than the fifth season's contestants. They changed the judges, and one of them is the one and only Agnes Monica! Woohooo.. That makes the show even more interesting and worth watching. Haha.

21 this June. Yes, I', turning 21 on 22 this June. It's exciting, but it's kind of worrying at the same time. I heard people saying that being a 21 years old guy meaning that you are a full grown up ad you have full responsibility on yourself. That sounds somewhat 'heavy' for me. But whatever, everything will be great, I believe.

Graduation!! This October I will be graduated from SBM ITB. These past three years have been crazy both exagerrately and literally. Haha. I am working on my final thesis now. Hoping it will turn out good. Gotta be sure about it.

Having a job? Well, errr, I'm not pretty sure about it. I'ts not that I'm not capable in applying for jobs or haven't thought about it, but it's not really what I dream of doing after I get graduated. The word 'salary', especially when it's floowed with the word 'big', seems to be the only reason for me to keep applying for jobs until now. But if I get accepted, I'll be sure that I'll do my best for the company. What's for sure is that I am not going to work for someone else forever. I gotta start my own business someday.

I guess that's all so far. the next time you come back to my blog, there might be several changes or additional reasons in this post. So don't get puzzled if you do found one. Haha. Have a nice day, readers!

[140610.1736.timothy]

Februari 17, 2010

Kebebasan - part 2

Ini adalah lanjutan postingan gw yang dulu. Gak jauh beda sih intinya, tapi ternyata kisah yang dulu (sayangnya) ada lanjutannya aja. Disarankan baca postingan yang dulu sebelum baca yang ini.

Yak, sudah dibaca? Jika sudah lanjut kebawah.

Jadi gini, pembangunan gereja gw masih terhambat sampai akhirnya disegel oleh 16 ormas golongan tertentu Senin kemarin. 16 man! Enam belas! Dilipu tberita-berita loh. Ada di internet. Tapi bukan memihak gereja gw. Sama sekalli nggak. Justru menjatuhkan. Gw sengaja gak kasih linknya karena gw gak mau sebut nama ormasnya dan nama gereja gw. Jadi santai...

Kami (masih) dituduh tidak punya ijin membangun rumah ibadah. Yang ini udah gw bahas di blog gw yang dulu. Sekali lagi, ijinnya udah ada. Gw amat sangat kenal dengan wakil ketua pembangunan gereja gw. Jadi gw tau ijinnya udah ada atau belum. We always follow the rule and procedures. Always. Walau itu tetap susah dan belasan tahun dapat ijinnya.

Kami juga dituduh telah melakukan kristenisasi terhadap warga sekitar yang mayoritasnya bukan orang Kristiani. Katanya kami kerap membagikan sembako murah tetapi yang menerimanya harus mengakui Yesus sebagai Tuhan. Buset. Nih ya, gereja gw gak pernah sama sekali bagi-bagi sembako. Apalagi nyuruh orang jadi Kristen. Ngarang banget deh. Get real people. Menjadi Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, atau Islam itu bukan dari mulut atau perkataan. Agama lo ditunjukkan dari sikap dan perilaku lo, bukan dari mulut saja kan? Lagipula kalo ada orang yang pindah agama, Hindu ke Katolik, Kristen ke Islam, atau apalah, itu kan hak pribadi mereka, dan gak ada urusannya sama orang lain.

Kami juga diprotes karena katanya (nya = ketua salah satu ormas penyelenggara acara penyegelan ini) "Pada malam hari, pujian terhadap Tuhan mereka dalam bentuk nyanyian mengganggu waktu beristirahat warga". Yang benar saja. Gereja paling malam selesai jam berapa sih? Jam 7 juga udah kelar kok. Paling yang tengah malam itu cuma setahun dua kali. Ibadah malam Natal sama ibadah pergantian tahun. Yang jelas ibadah pergantian tahun gak dihitung karena paling orang-orang juga gak tidur nungguin tahun baru. Dan ibadah yang itupun selesainya jam 10an malam. So? Apa orang Kristen, Katolik, dan Muslim di Bali pernah protes kalo hari raya Nyepi gak boleh ada yang berkeliaran? Gw juga se-fine kok itu dengan adzan-adzan yang berkumandang beberapa kali dalam sehari bahkan dari subuh. Karena gw tau, gak semua orang di Indonesia agamanya Kristen atau Katolik atau Hindu atau Buddha atau Kong Hu Cu. Semua hidup bareng-bareng. Tetanggaan. Sekosan. Sekelas. Sebangku. Teman sepermainan. Atau bahkan mungkin suami istri. Semua saling berdampingan. Egois banget dong kalo gw protes tentang itu semua.

Gw baca artikel di internet yang mengatakan kalo di Bali rumah ibadah non-Hindu seperti gereja dan mesjid sesantai itu dibangun. Di Manado mesjid pun santai. Bahkan ada artikel yang bilang di Qatar disediakan tanah untuk membangun gereja. Dan gak ada yang gini-ginian disana. Sedih gw harus berulang kali mempertanyakan kebenaran undang-undang kebebasan beragama yang gw pelajari dari SD. Gw harap pemerintah bisa bertindak tegas menyikapi hal ini. Indonesia gak akan pernah maju kalo rakyatnya gak bisa hidup berdampingan penuh toleransi. Tidak akan pernah.

Gw nulis ini juga bukan sambil marah-marah. Gak kok. Sama sekali nggak. :) Dan bukan juga untuk meminta para pembaca memihak pada gereja gw. Bukan itu intinya. Intinya adalah gw ingin mengajak para pembaca postingan ini untuk hidup penuh toleransi antar umat beragama. Terdengar klise? Semoga bukan hanya mentok di 'terdengar' saja. Harapan gw suatu saat nanti kalo ada yang bilang "Indonesia negara multikultural dan sangat majemuk tetapi sangat damai dan rukun" maka akan ada orang lain yang bilang "Klise ah". :)


[170210.0148.timothy]

Februari 03, 2010

Kosmetik

Ya. Belakangan ini kata “kosmetik” sedang in banget di perkancahan dunia twitter dan plurk. Tidak lain dan tidak bukan adalah karena munculnya sesosok account twitter (dan juga plurk) dengan mengatasnamakan ITB1920 yang “kerjanya” mengabarkan / memberi komen peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi di kampus ITB. Dilihat dari postingan-postingannya, “pemberitaannya” dikemas layaknya sebuah infotainment, lebih tepat jika disandingkan dengan Insert. Pemilik account ini pun (ceritanya) misterius. It’s like that Gossip Girl series kind of thing.

“Caught in the mall. B is hanging out with star, also T, C, and H. They make such a perfect group. Don’t you think so? Well. You know you love me. XOXO. Gossip Girl.”

Semacam itulah. Tapi itu terlalu kampungan memang. That was just a joke. Hahaha.

Okay, jadi gini, seperti yang saya bilang diatas, si ITB1920 ini sering memberi komentar tentang peristiwa-peristiwa ITB yang lagi happening. Komentar baik atau buruk? Well, it depends on how you see the comment. Yang saya harus kritisi disini adalah reasoning dia membuat account ini. Tulisan dibawah ini terdapat pada background profile accountnya.

“Jangan marah kalo ada yang kesentil namanya juga lagi usil :- D”

Anehnya sedikit sekali objek penyentilannya dia. Seringnya sih KMITB dan SBM ITB. Jujur, saya nggak marah, tapi saya nggak suka. Bukan karena SBM adalah fakultas (sekolah) saya di ITB, bukan juga karena dia terkesan mengejek SBM, tapi karena apa yang ditulis dia tentang SBM sama sekali tidak seperti ditulis oleh seorang anak ITB yang (katanya) kritis, solutif, berwawasan luas, dan beretika. The posts can send a wrong message and perception to the ITB society. Take a look at this one:

[CMIIW] MBA ITB disuka karena kualitas terbaik dengan harga bersaing. peringkat 1st adl bukti. gak tau dengan S1-SBM nya ya...

Seolah bersembunyi dibalik reasoning “usil”nya dan juga “Correct Me If I’m Wrong”nya dia menulis kalimat-kalimatnya. And as you wish, I'm going to correct you in the next paragraphs. Hehe. Yang saya maksud dengan ‘can send a wrong message to the society’ adalah ini. Kalau memang dia mau bilang MBAITB kualitasnya terbaik dan harganya bersaing, kan dia gak perlu menyebut “gak tau dengan S1-SBM nya ya... ” as if she (saya juga tahu Anda angkatan 2008 dan jurusan mana, btw saya 2007) intended to say something else behind that which may lead the audience to the uncertainties of conclusions. Take a look at these ones too:

[CMIIW] kabinet plesir KMITB suka kosmetik, mau bikin #rekor #muri Peta Indonesia Terbesar yang Terbuat dari Sampah di ITB

[CMIIW] mhs SBM ITB suka kosmetik, bkn rekor #MURI bndra merahputih raksasa dari bola golf

[CMIIW] jgn2 ITBFAIR ikut2 centil pake rekor MURI gara2 saran dari anak2 SBM ITB juga ya? capedeeegh...

Kosmetik. Sekarang saatnya bener-bener bahas tentang si kosmetik ini. Jadi dia refer kosmetik disini sebagai alat untuk mempercantik diri atau untuk terlihat baik, oke, keren, atau wow di mata umum. Tapi dari kata-katanya dia memposisikan kosmetik sebagai sebuah hal yang tidak penting, dan mungkin lebih baik tidak usahlah berkosmetik ria.

[CMIIW] temen2 SBM ITB protes dibilang kosmetik? fyi, peringkat WCU itu kan kosmetiknya perguruan tinggi untuk mempercantik diri ;p

Let me tell you something girl, you should take SBM courses someday. Seriously, take this as a kind suggestion from me. Di mata kuliah SBM Anda akan belajar bahwa apa yang (mungkin) pernah Anda dengar “SBM tuh gampang dapet IP 4” atau “anak SBM tuh sok” itu semua salah. Ini yang ngomong temen-temen saya anak teknik yang ngambil mata kuliah SBM loh. Kami (mahasiswa SBM dan non-SBM yang mengambil mata kuliah di SBM) belajar bahwa visibilitas dan kemasan itu penting sebagai salah satu pembentukan image selain dari kualitas yang dari dalam. Saya yakin teman-teman dari seni rupa juga setuju akan hal ini. Anda nggak tau aja. Anak-anak SBM sudah melakukan jauh lebih banyak hal daripada yang dipublikasikan ITB atau bahkan media. We’ve done more than those cosmetic things you said. Kita selalu bikin acara yang keuntungannya buat charity, termasuk Golf Tournament (yang tahun ini ada pemecahan rekor MURI dengan bendera dari bola golf itu) yang kami adakan tiap tahunnya. Bagi kami ‘kosmetik-kosmetik’ itu juga penting, tapi itu hal kecil aja buat anak-anak SBM. Mengenai penghargaan Best Business School in Indonesia, atau bahkan WCU, itu mah kosmetik yang dikasih sama orang atas kualitas sebuah institusi. No university ever asked for that. Ngobrol banyak deh sama teman-teman SBM. I’m sure you’ll change your mind.

Saran saya, kalau masih mau pakai nama account yang memakai nama dan lambang ITB, postlah segala sesuatu yang ingin Anda sampaikan dengan baik, bukannya usil yang “menjurus” yang bisa menciptakan persepsi yang salah. Saya yakin Anda mengertilah pasti. Anda ITB kan? Yuk, cinta ITB…secara keseluruhan. So girl, think before you speak, walaupun itu cuma sekedar usil centil atau (dengan bahasa Anda) sekedar double entredrers. :]

P.S.: Postingan ini bukan postingan marah-marah loh. Ini cuma sekedar tanggapan kecil dari saya. Bukan untuk gede-gedein. Sungguh saya tidak marah. :] Toh Anda minta saran perbaikan kan di salah satu tweet Anda? Hehe. So here you go. :]


[040210.0054.timothy]